Cerita Motivasi Semangkuk Bakso Pengetuk Hati

Advertisement

ARMAILA | Cerita Motivasi Semangkuk Bakso Pengetuk Hati – Ada Seorang anak yang bernama “Putri Pukes” yang bertengkar dengan ibunya karena kesalah pahaman dan masalah yang kecil. Putri pukes itu tidak puas dengan ibunya akhirnya pergi meninggalkan rumah. Saat pukes berjalan dia baru menyadari kalau dirinya sama sekali tidak membawa uang sepersen pun. Ia terus berjalan hingga akhirnya Ia melewati sebuah kedai bakso. Rasa lapar yang mendera tubuhnya membuat Ia ingin sekali memesan semangkok bakso.
 

Pemilik bakso melihat anak itu berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu bertanya”Nak, apakah kamu ingin memesan bakso nak?” tanya pemilik kedai tersebut
 

“Ya bu, tapi aku tidak membawa uang,” jawab anak itu dengan malu-malu.
 

”oh, Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu,”jawab si pemilik kedai dan mempersilahkan anak tersebut masuk dan mengambil tempat duduk yang kosong.
 

Anak itu segera makan. Disela sela dia memakan bakso, tiba tiba air matanya mulai berlinang.
 

”Ada apa Nak?”Tanya si pemilik kedai merasa heran.
 

”Tidak apa-apa, aku hanya terharu karena seorang yg baru kukenal memberi aku semangkok bakso tetapi ibuku sendiri setelah bertengkar denganku, mengusirku dari rumah. Kau seorang yang baru kukenal tetapi begitu peduli padaku” anak itu menjelaskan yang baru saja ia alami.
 

Pemilik kedai itu berkata ”Nak, mengapa kau berpikir begitu? Renungkan hal ini, aku hanya memberimu semangkuk bakso & kau begitu terharu”
 

“Ibumu telah memasak nasi, memberikanmu uang untuk membeli bakso dan kebutuhan mu yang lain sampai kamu dewasa, harusnya kamu berterima kasih kepada Ibumu”. Tambah pemilik kedai.
 

Anak itu kaget mendengar hal tersebut.”Mengapa aku tidak berpikir tentang hal itu?”
 

Untuk semangkuk bakso dari orang yang baru kukenal aku begitu berterima kasih, tetapi terhadap ibuku yang memasak untukku selama bertahun-tahun lamanya aku bahkan sama sekali tidak peduli dan menghargainya.
 

Anak itu segera menghabiskan baksonya lalu ia menguatkan dirinya untuk segera pulang. Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya dengan wajah letih & cemas. Ketika melihat anaknya, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah “Nak, kau sudah pulang, cepat masuk, aku telah menyiapkan makan malam.”
 

Mendengar hal itu, si anak tidak dapat menahan tangisnya & ia menangis di hadapan ibunya.

Hikmah dari Cerita Motivasi Semangkuk Bakso Pengetuk Hati

Kadang kita mungkin akan sangat berterima kasih kepada orang lain untuk suatu pertolongan kecil yg diberikannya pada kita. Namun kepada orang yang sangat dekat dengan kita (keluarga) khususnya orang tua kita, kita sering melupakannya begitu saja.

kasih ibu kepada anak-anaknya sepanjang masa namun kadang anak hanya sebatas penglihatan saja dan kadang tak berpikir dg labih panjang lagi.
 

Kasih ibu sepanjang masa. Kadang kita ingat kebaikan orang lain tapi lupa pada kebaikan ibu
 

Terkadang kita lebih menghargai orang laen dan menyiayia kan apa yang kita miliki
 

kita baru tahu berapa besar kekuatan cinta ibu ketika kita tak lagi berada di dekatnya.

Advertisement